Cerita Realita

Minggu, 20 November 2022

My Trip In Bali Nov 2022


 Cerita Realita,Bali||

Setelah dua tahun lebih , akibat pandemi covid-19 akhirnya saya bisa kembali meski hanya sebentar. Bali memang sudah menjadi bagian dari saya.

Datang ke Bali karena sakit, dan pulang dengan membawa kebahagiaan. Itulah Bali menurut saya.

Terimakasih Bali, atas segala hal yang telah hadir dan memberikan semangat baru dalam langkah kecilku.

Sejuta kisah , Sejuta cinta dan Semangat Indonesia dari "BALI"

Selasa, 01 November 2022

Kapolsek Nglegok Melaksanakan Silaturrahmi Kamtibmas di Desa Kedawung

Cerita Realita,BLITAR||

Pada kesempatan kali ini Kapolsek Nglegok, Iptu Nur Budi berharap,koordinasi kamtibmas di wilayah Desa Kedawung tetap terjalin secara harmonis dan tetap lancar. Serta pembagunan desa tetap berjalan dengan lancar.

“Kamtibmas yang aman dan kondusif merupakan salah satu sarana agar pembangunan desa dapat berjalan lancar. Serta warga diharapkan tetap melaksanakan poskamling,"tegasnya.

Iptu Nur Budi  juga mengatakan warga diharapkan juga tetap waspada di saat musim hujan, dan lebih sigap menghdapi bencana alam disaat musim hujan.

“Mari kita sama-sama menjaga diri dan kamtibmas lingkungan serta tetap siaga disaat musim hujan agar kita semua dapat beraktifitas dengan lancar dan tercipta kamtibmas yang kondusif,"pungkasnya.

(Hms)

Senin, 31 Oktober 2022

Bhabinkamtibmas Desa Ringinanom Laksanakan Pengecekan Apotek di Desa Binaan

Cerita Realita,BLITAR||

Dalam rangka menjaga kondusifitas wilayah maraknya berita penemuan penyakit gagal ginjal akut, Bhabinkamtibmas Desa Ringinanom, Polsek Udanawu,

Aipda Agus Sugiarto terjun langsung ke lapangan, dengan melaksanakan pengecekan apotek yang ada di wilayah binaannya,Senin(31/10/ 2022).

Dan di Desa Ringinanom terdapat satu apotek yaitu Surya Husada 2 yang terletak di pinggir jalan Raya Blitar - Kediri.

Sebagai informasi, bahwa saat ini Ikatan Dokter Anak Indonesia telah menyarankan agar menghindari penggunaan obat sirup untuk anak-anak karena mengandung Dietilen Glikol (DEG) maupun Etilen Glikol (EG) yang diduga mengakibatkan gagal ginjal akut pada anak bahkan bisa berakibat kematian pada anak. 

Sampai dengan tanggal 18 Oktober 2022, Kemenkes RI telah mencatat sebanyak 206 anak di 20 provinsi mengalami gagal ginjal akut dan mengakibatkan 99 anak meninggal dunia yang diduga akibat menggunakan obat sirup. 

Selain itu, BPOM juga telah menarik peredaran 5 (lima) merk paracetamol sirup yaitu:

1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml;

2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml;

3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml;

4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml;

5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.

Setelah dilakukan pengecekan di apotek tersebut, Erna selaku karyawati apotek telah memberikan informasi bahwa pihak Apotek Surya Husada 2, telah menarik semua obat sirup jenis tersebut di atas dan sudah tidak menjual sejak adanya informasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia.

(*/Hms)

Sabtu, 29 Oktober 2022

Perkumpulan Pengemudi Online Blitar Raya Beri Dukungan Kinerja Kepolisian

Cerita Realita,BLITAR||

Aksi deklarasi Kami Masih Butuh Polisi dilakukan perkumpulan pengemudi online Blitar raya, Jum’at (27/10/2022).

Masing-masing dari mereka berbaris memegang tulisan tagar #Kami Masih Butuh Polisi.

Selaku koordinator pengemudi Online Edwin mengatakan hal itu sebagai bentuk dukungan kepada institusi kepolisian di tengah terpaan sejumlah kasus yang dilakukan oknum anggota kepolisian, hingga berdampak menurunnya kepercayaan publik.

“Kita masih butuh polisi, karena kalau tidak ada polisi, pengamanan apapun tidak akan bisa berjalan. Maling dan kejahatan bentuk apapun akan semakin merajalela,” kata Edwin.

Beberapa bulan terakhir, institusi kepolisian diterpa masalah. Singga citranya menurun, Erwin menilai, serangkaian peristiwa yang terjadi pada korps seragam coklat itu hanya dilakukan oknum dan bukan institusi.

“Tidak semua Polisi seperti itu, hanya oknum yang melakukannya. Jangan membawa nama institusi. Saya percaya, tidak semua polisi seperti itu. Masyarakat harus memahaminya, itu hanya segelintir oknum,” tegas Ketua Paguyuban Pengemudi Online Blitar raya ini.

Pun begitu, dia mengacungi jempol kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan menindak tegas para oknum polisi yang diduga melakukan pelanggaran kode etik maupun pidana.

“Baru Kapolri ini saya mengacungi jempol, karena menindak tegas dan menahan semua oknum polisi yang melakukan kesalahan. Saya setuju itu, dan oknum polisi yang merusak citra lembaga kepolisian harus diproses hukum,” kata Edwin.

Ia berharap, kasus-kasus serupa tidak terjadi di wilayah Blitar Raya Sejauh ini institusi kepolisian di Blitar tidak bermasalah. Situasi Kamtibmas juga sangat kondusif.

Erwin selaku koordinator dan seluruh pengurus ojol Blitar raya menambahkan, pihaknya akan mendukung semua langkah kepolisian dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat.

“Kita akan terus mendukung tugas kepolisian dalam penegakan hukum di Negara ini,”pungkas Edwin.

(Ati/JK)

Kamis, 27 Oktober 2022

Ngopi dan Kopi Ala Pak Boss #2



Cerita Realita,||

Kali ini cerita berlanjut dari Pak Boss, bukan terkait pencalonan atau pun mengenai visi dan misi (sebab masih dalam tahap seleksi berkas....,he...he...).

Bermula dari cerita maraknya kasus perceraian pasutri di salah satu kabupaten di Jawa Timur, Pak Boss sangat memperhatikan dan berucap"kok Yo ne opo rabi kui ra dipikir disik", mboso wes mlaku Agi pirang ketigo wes njalok pisah....,  wes angel²....Yo Bro...,ucap Pak Boss.

Tapi, "itukan haknya pasangan masing-masing tho Pak Boss, wong juga negara mengijinkan", balasku.

"Pie tho Bro, awakmu kok ra teko lekmu mikir.Apa tidak pernah memikirkan empat perkara dalam mengarungi bahtera rumah tangga,"ucap Pak Boss dengan menghela napas panjang.

Kalau Lima perkara ini dijadikan pedoman pastinya semua akan baik-baik. Meskipun kondisi perekonomian keluarga juga mengalami masa-masa yang sulit. LIMA perkara ini sampai sekarang masih bisa untuk diterapkan, ini dari pitutur pinisepuh.

Empat perkara ini yaitu :

1. NGACENG MENGKERET 

2. MLEBU METU

3. MLUMAH MENGKUREP

4. MEREM MELEK 

5. MANTHUK-MANTHUK

"Waduh kok begitu, tho Pak Boss", ucapku. Sambil terkekeh Pak Boss menjelaskan, "pikiran manusia yang kadang sudah kotor yang tidak paham, pikirannya pasti kesitu, lha iyo tho"kata Pak Boss.

Begini untuk yang pertama NGACENG MENGKERET itu maksudnya apabila istri dalam keadaan 'kenceng'emosi sang suami harus diam. Jangan dilayani dengan emosi juga,"suami harus MENGKERET atau Kendo mengendalikan emosi juga,"terang Pak Boss. "Begini tho Pak Boss, terlanjur pikiran saya yang lain....,kataku.

Sambil nyeruput wedang kopi dan nyalakan rokok linting, Setelahnya Pak Boss melanjutkan MLEBU METU itu maksudnya, pasangan suami istri juga harus bisa menerima dan memberi masukan dan saling menasehati.

"Untuk MLUMAH MENGKUREP, Nopo Pak Boss? "Tanyaku penuh Kepo. Sabar tho Bro, tak ngombe kopi disik,"jawab Pak Boss.

MLUMAH iku ketok ngareppe, MENGKUREP ketok mburine, maksudnya suami istri itu harus selalu terbuka baik masalah ekonomi, hubungan sosial, komunikasi dan serta masalah lainnya.Harus jujur dan tidak boleh ada yang disembunyikan serta tidak boleh ada kebohongan. Karena kebohongan adalah awal dan menjadi residu kehancuran sebuah hubungan." Kudu Bloko Suto", terang Pak Boss.

Pak Boss melanjutkan, MEREM artinya seorang suami harus bisa menutup aib atau kekurangan dari istri begitupun sebaliknya, seorang istri juga harus bisa menutup kekurangan dari suaminya dan jangan sampai di ceritakan kepada orang lain, dan diungkit-ungkit terus.

MELEK itu maksudnya, harus mengakui dan menghargai serta mengapresiasi kebaikan apa yang sudah dilakukan oleh istri maupun suami. Umumnya manusia karena kejelekan atau satu kesalahan  saja pastinya manusia akan melupakan kebaikan selama yang diberikan kepada kita.

"Kalau empat perkara tadi bisa dilakukan tentunya.Untuk yang kelima MANTHUK-MANTHUK itu membuktikan atau menandakan bahwa sudah bahagia tentram rukun dan harmonis,"tukas Pak Boss.

Itulah Pak Boss, sosok tokoh di desaku yang setiap ada cerita tak lepas dari filosofi. Menutup pembicaraan kali ini kami tetap setia dengan rokok linting dan wedang kopi hitam dengan ditemani hawa dingin Lereng Gunung Kelud.

(*)

#Rahayu Sagung Dumadi












Popular Posts

Newsletter